Numbay, 19,November,2020 - 12 tahun KNPB melawan ilegalitas pendudukan kolonial Indonesia di West Papua. Tujuannya agar bangsa Papua bisa merdeka. KNPB pahami bahwa kemerdekaan memiliki makna terwujudnya demokrasi di tangan rakyat bangsa Papua secara utuh, maka perjuangan haruslah bermakna pada revolusi demokratik.
KNPB pahami bahwa kemerdekaan bukanlah sekedar mengganti kekuasaan "asing" ke tangan "pribumi"; bukan sekedar deklarasi, proklamasi, atau melahirkan negara dan pemerintahan. Kemerdekaan adalah situasi dimana rakyat bangsa Papua benar-benar mengambil alih kekuasaan untuk menghilangkan kekuasaan itu sendiri (demokrasi sepenuhnya) - sosialisme.
Demokrasi sepenuhnya hanya akan terwujud bila perjuangan seutuhnya didasarkan pada kesadaran perjuangan rakyat bangsa Papua itu sendiri; disaat rakyat mengkonsolidasikan diri dan menentukan pilihan politiknya sendiri; disaat rakyat Papua mampu memisahkan diri dari kesadaran palsu, dari budaya ikut-ikutan, menuju perjuangan revolusioner.
Perjuangan revolusioner adalah perjuangan yang didasarkan pada perjuangan pembebasan Papua seutuhnya; menghancurkan segala bentuk penindasan melalui gerakan perlawanan bersama; perlawanan oleh dan dari setiap manusia tanpa batas suku, agama, budaya, jenis kelamin, dan golongan.
Karena itu, KNPB hanya perlu memediasi kemauan politik rakyat West Papua melalui aksi-aksi demokratis. Sebab rakyat tertindaslah yang memahami penindasan dan jalan keluarnya; bukan oleh segelintir elit kolonial maupun kelompok nasionalis borjuis dengan dengan segala politik koptasinya.
Konsistensi KNPB pada gerakan perlawanan rakyat secara demokratis adalah juga sebagai bagian dari perjuangan revolusi demokratik bagi negara-negara dunia ketiga seperti Indonesia yang belum mencapai pembebasan nasionalnya; dimana mestinya diwujudkan dengan memerdekakan bangsa Papua.
Dalam konteks demokrasi yang demikianlah, KNPB meminta Indonesia agar mewujudkan hak penentuan nasib sendiri bangsa Papua; membuka ruang demokratik melalui referendum yang damai kepada bangsa Papua untuk menentukan pilihan politiknya sendiri.
Tindakan memaksa, menghalangi dan menghancurkan kehendak rakyat Papua dengan dalil kosong " Integritas NKRI" itu sendiri menunjukkan kemanusiaan Indonesia yang tidak beradab; yang tidak memiliki makna demokrasi seutuhnya, melawan segala nilai dan falsafah konstitusi bernegara, yang tidak pantas diterapkan dalam peradaban manusia yang sudah maju.
Bernegara sendiri itu mesti merupakan hasil maju dari kemandirian untuk menjalankan demokrasi untuk memenuhi kehendak bersama dari rakyat yang sebelumnya terjajah menjadi bebas dari struktur penindasan; dan itu dimulai dari kehendak bersama. Manifestasi kehendak rakyat itulah yang melandasi gerakan perjuangan KNPB.
Kaum progresif revolusioner inilah yang mesti mengambil jalan di depan memimpin sikap kaku rakyat tertindas Papua yang telah lama mendendam sakit hati penindasan. Kaum progresif tidak memaksa kehendak rakyat tetapi duduk, berdiri, bertahan dan maju bersama-sama dengan rakyat, menghadapi setiap penindasan yang dihadapi secara nyata.
12 tahun KNPB melakukannya dengan segala pengorbanan, dan kesetiaan membuat kita meyakini bahwa perubahan (revolusi) adalah suatu kenyataan dari proses maju mundur, mati hidup, jatuh bangun, rusak perbaiki. Inilah esensi kemajuan dari setiap perjalanan panjang, bahwa hidup adalah perjuangan sampai menang.
Panjang umur perlawanan!
STT Walter Post 2008 - Buron Sunyi 2020
Victor Yeimo
0 Comments