Logo

header ads

Filosofi HONAI, Rode W. Gurik : Perempuan Sebagai Tiang (Tiru), Laki-laki sebagai Atap/Pelindung (Wangger) Dalam Keluarga

 I. Pendahuluan

Tulisan ini adalah penjabaran pikiran dari materi seminar dengan judul " GENDER " oleh Ibu.Rode W. Gurik pada kegiatan penerimaan mahasiswa waktu itu.
Photos :Ibu. Rode W. Gurik

Tiru dan wakngger di ambil dari bahasa orang baliem (suku walak) yang artinya Tiru adalah tiang penyangga yang di letakan di tengah - tengah honai sedangkan wakngger adalah alang-alang yang di gunakan untuk atap sebagai ganti seng pada bangunan honai.

II. Pembahasan.
   a.  TIRU (Tiang penyangga bagian tengah honai).
Tiru sendiri adalah salah satu tiang yang di tanam di tengah satu bangunan honai ( rumah adat orang pegunungan tengah papua)  di mana TIRU berperan sengat penting dalam sebuah bangunan honai TIRU berfungsi sebagai penyangga utama dalam sebuah bangunan honai.
Rumah Adat asal Pegunungan Tengah Papua Bagi Laki-Laki atau Dikenal Dengan HONAI

Kayu yang di gunakan untuk sebuah TIRUpun tidak bisa sembarang karna sangat berpengaruh terhadap kekuatan bangunan honai itu bertahan seimbang.
Tiru disini di ibaratkan sebaga seorang IBU/perempuan yang punya peran besar dalam sebuah rumah tangga.
b. Wakngger ( alang-alang yang digunakan untuk atap seperti seng).
Wakngger adalah sejenis alang-alang yang di gunakan untuk menutup atap agar mencegah terkena hujan dan panas selain itu waknggerpun tidak bisa memakai sebarang rumput, cara susun dan pemasangannyapun harus ralih dan teratur agar tidak ada kebocoran.
Wangger di sini di gambarkan sebagai laki-laki yang punya suatu peran penting pula dalam sebuah rumah tangga.

III. Kesimpulan
Tiru dan wakngger sama-sama punya peran yang sangat penting,  karena saya termasuk orang yang ada dalam tiru dan wakngger yang kuat dan baik.
Tetapi jika dalam suatu keluarga hidup tanpa tiru, honai itu pasti miring perlahan dan lama kelamaan pasti rubuh juga.

Boleh berpendapat..

Post a Comment

0 Comments